Justrunaluri dan situasi-kondisi itulah yang dalam banyak hal menghadapkan manusia pada persoalan dan dilema, bagaimana menaati keharusan-keharusan yang dituntut darinya. Karena dua dimensi itu (naluriah dan intelektual/nilai) dan juga kondisi-kondisi riil yang dihadapi manusia, maka tiap tatanan yang diperuntukan bagi tertib hidupnya 1 Pendahuluan tentang cara berdoa yang baik dan benar. Ketika menghadapi situasi-situasi sulit yang tidak dapat diatasi dalam kehidupan sehari-hari, seperti hilangnya barang berharga, penyakit yang tidak dapat sembuhkan, masalah besar keuangan, dll, orang berdoa kepada Tuhan atau kepada suatu aspek dari-Nya, yang juga dikenal sebagai dewa-dewi. Haltersebut dikarenakan hanya dengan sarana ilmu lah, seseorang dapat mengetahui mana yang haq dan mana yang bathil. Pandangan Al-Qur’an terhadap Sains : Seluruh pengetahuan, termasuk pengetahuan kealaman (sains) ada dalam al-Qur’an. Pendapat ini didukung antara lain oleh al-Ghazali, al-Suyuti, dan Maurice Bucaile. TerimakasihPanji Azhar Effendy atas pertanyaannya. Pertanyaan Anda: Apakah benar surga dan neraka itu ada. Berikan jawaban secara ilmiah! Baiklah, tapi saya ingatkan dulu bahwa mungkin jawaban saya “kurang memenuhi keinginan anda ” karena tidak ilmiah dan bahkan tidak menjawab langsung pertanyaan anda, oleh karena itu jika berkenan silakan teruskan Abstract Buku berjudul Filsafat Ilmu Komunikasi ini membahas tentang ontologi, epistemologi, dan aksiologi dari Ilmu Komunikasi yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa dan calon peneliti dalam 8QGUD. loading...Iman kepada Allah sangat terkait dengan keimanan kepada hari akhir. Foto/Ilustrasi Ist Ada dua hal pokok berkaitan dengan keimanan yang mengambil tempat tidak sedikit dalam ayat-ayat Al-Quran. Pertama adalah uraian serta pembuktian tentang keesaan Allah SWT, dan kedua adalah uraian dan pembuktian tentang hari akhir . M Quraish Shihab dalam "Wawasan Al-Qur'an, Tafsir Maudhu'i atas Pelbagai Persoalan Umat" menyatakan Al-Quran dan hadis Nabi SAW tidak jarang menyebut kedua hal itu saja untuk "mewakili" rukun-rukun iman lainnya. Perhatikan misalnyaوَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَقُولُ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ وَبِٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَمَا هُم بِمُؤْمِنِينَDan ada orang-orang yang berkata, "Kami telah beriman kepada Allah dan hari kemudian", padahal sebenarnya mereka bukan orang-orang mukmin QS Al-Baqarah [2] 8.إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَٰجِدَ ٱللَّهِ مَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِSesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Allah adalah yang beriman kepada Allah dan hari kemudian QS Al-Taubah [9] 18.إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَٱلَّذِينَ هَادُوا۟ وَٱلصَّٰبِـُٔونَ وَٱلنَّصَٰرَىٰ مَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَعَمِلَ صَٰلِحًا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَSesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, Shabiin, dan orang-orang Nasrani, siapa saja diantara mereka yang beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, maka tidak ada kekhawatiran untuk mereka dan tidak pula mereka bersedih hati QS Al-Ma'idah [5] 69. Baca Juga Perhatikan juga sabda Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim melalui Abu Hurairah yang menyatakan "Siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, maka hendaklah dia berkata benar atau diam. Siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, maka hendaklah ia menghormati tamunya". Quraish Shihab menjelaskan bahwa keimanan kepada Allah berkaitan erat dengan keimanan kepada hari kemudian. Memang keimanan kepada Allah tidak sempurna kecuali dengan keimanan kepada hari akhir."Hal ini disebabkan keimanan kepada Allah menuntut amal perbuatan, sedangkan amal perbuatan baru sempurna motivasinya dengan keyakinan tentang adanya hari kemudian. Karena kesempurnaan ganjaran dan balasannya hanya ditemukan di hari kemudian nanti," tuturnya. Menurut Quraish, banyak redaksi yang digunakan Al-Quran untuk menguraikan hari akhir, misalnya yaum Al-Ba'ts hari kebangkitan yaum Al-Qiyamah hari kiamat,' yaum Al-Fashl hari pemisah antara pelaku kebaikan dan kejahatan, dan masih banyak lainnya. Al-Quran Al-Karim menguraikan masalah kebangkitan secara panjang lebar dengan menggunakan beberapa metode dan pendekatan. Quraisy menjelaskan kata "Al-Yaum Al-Akhir" saja terulang sebanyak 24 kali, di samping kata "akhirat" yang terulang sebanyak 115 kali. Belum lagi kata-kata padanannya. "Ini menunjukkan betapa besar perhatian Al-Quran dan betapa penting permasalahan ini," jelas juga sisi dari "hari" tersebut yang diuraikan Al-Quran, dan uraian itu -yang tidak jarang berbeda informasinya; bahkan berlawanan- diletakkan dalam berbagai surat. Seakan-akan Al-Quran bermaksud untuk memantapkan keyakinan tersebut-bagian demi bagian serta fasal demi fasal- dalam jiwa pemeluknya. Di sisi lain, banyak pula cara yang ditempuh Al-Quran ketika menguraikan masalah tersebut serta banyak pula pembuktiannya. Baca Juga Penafsir besar Al-Biqa'i 809-885 H mengamati bahwa "kebiasaan Allah SWT adalah bahwa Dia tidak menyebut keadaan hari kebangkitan, kecuali Dia menetapkan dua dasar pokok, yaitu qudrat kemampuan terhadap segala yang sifatnya mungkin dan pengetahuan tentang segala sesuatu yang dapat diketahui baik yang bersifat kulli umum maupun juz'i rinci.Karena, siapa pun tidak dapat melakukan kebangkitan kecuali yang menghimpun kedua sifat tersebut." Untuk membuktikan hipotesisnya, Al-Biqa'i mengutip surat Al-An'am 6 72-73. Quraish berpendapat, apa yang dikemukakan Al-Biqa'i tersebut tidak sepenuhnya benar. Namun dapat dikatakan bahwa kebanyakan ayat Al-Qur'an yang berbicara tentang hari kebangkitan memang sifatnya demikian, apalagi jika dirangkaikan dengan ayat sebelum dan kedua sifat itu agaknya merupakan argumen singkat menghadapi keraguan atau penolakan kaum musyrik menyangkut hari kiamat yang berdalih "Apakah Tuhan mampu menghidupkan kembali tulang-belulang dan yang telah menyatu dengan tanah? Apakah Dia mengetahui bagian-bagian tubuh manusia yang telah berserakan bahkan telah bercampur dengan sekian banyak makhluk selainnya?" Baca Juga mhy 4 dimensi dari keimanan itu menyangkut tiga ranah yaitu ma'rifatun bil qalbi, iqrarun bil lisan dan amalun bil arkan. dari contoh-contoh amalan di bawah ini yang merupakan cabang iman dalam ranah ma'rifatun bil qalbi adalah.... a. belajar dan menuntut ilmu b. membaca kalimat thayyibah c. membaca kitab suci al-qur'an d. mengajarkan ilmu kepada orang lain e. mencintai dan membenci karena allah swt. Jawabane. mencintai dan membenci karena Allah SWT - Perbuatan yang termasuk iman kepada hari akhir di antaranya selalu berusaha menjadi lebih baik, tidak terjebak pada gemerlap dunia, hingga bersikap rendah hati. Hikmah dari iman kepada hari kiamat seperti kehidupan dunia tidak abadi, perilaku baik dan buruk akan menerima balasannya, sampai meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Salah satu dari rukun iman adalah percaya kepada hari akhir atau hari kiamat. Seorang muslim wajib meyakini dengan hati, lisan, dan perbuatan bahwa hari akhir pasti akan datang. Kendati tidak ada seorangpun yang mengetahui datangnya hari kiamat kecuali Allah SWT. Apabila seorang muslim tidak memercayai adanya hari kiamat, maka diragukan keimanannya. Perihal mengenai datangnya hari kiamat salah satunya termuat dalam firman Allah SWT di Surah Al-Hajj ayat 7 sebagai berikut “Dan sungguh, [hari] Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur,”QS. Al-Hajj [22]7. Hari kiamat adalah hari berakhirnya kehidupan dunia yang ditandai dengan hancurnya alam semesta dan seisinya. Setelah hari kiamat berlalu, manusia akan dihidupkan kembali untuk dikumpulkan di Padang mahsyar untuk ditimbang seluruh amalnya di dunia. Hal ini sebagaimana termuat dalam Surah Az-Zumar ayat 68 dan Al-Qari’ah ayat 1-11 sebagai berikut “Dan sangkakala pun ditiup, maka matilah semua [makhluk] yang di langit dan di bumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali lagi [sangkakala itu] maka seketika itu mereka bangun [dari kuburnya] menunggu [keputusan Allah],”QS. Az-Zumar [38]68. “Hari Kiamat, apakah hari Kiamat itu? Dan tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan, dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Maka adapun orang yang berat timbangan [kebaikan]nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan [senang]. Dan adapun orang yang ringan timbangan [kebaikan]nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? [Yaitu] api yang sangat panas,” QS. Al-Qari’ah [101] 1-11. Apa Saja yang Termasuk Iman kepada Hari Akhir dan Hikmahnya Keimanan seorang muslim kepada hari akhir seyogyanya diimplementasikan, baik dengan hati, lisan, maupun perbuatan. Berikut ini beberapa perbuatan yang termasuk beriman kepada hari akhir Selalu berusaha menjadikan diri lebih baik. Tidak terlena dengan kemewahan dunia. Tidak iri pada nikmat orang lain. Bersikap rendah hati. Menghindari sikap cinta dunia berlebihan. Bersikap optimis dan berlapang dada. Apabila seseorang mampu mengimplementasikan beberapa contoh perbuatan beriman kepada hari akhir, ia akan mendapatkan hikmah. Beberapa contoh hikmah dari seseorang yang beriman kepada hari akhir sebagai berikut Menyadari bahwa seluruh makhluk akan rusak serta kehidupan yang abadi hanya akhirat. Menyadari bahwa seluruh amal baik atau buruk manusia akan menerima balasan dari Allah SWT. Meningkatkan sikap disiplin dalam beribadah kepada Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya. Mengendalikan diri agar tidak mudah terpengaruh keindahan dunia dan lebih mengutamakan kepentingan akhirat. Baca juga Dalil Iman kepada Hari Akhir Pengertian & Tandanya menurut Islam Tahapan Hari Akhir Yaumul Barzah hingga Surga dan Neraka - Pendidikan Kontributor Syamsul Dwi MaarifPenulis Syamsul Dwi MaarifEditor Dhita Koesno UMAT Islam wajib meyakini hari akhir atau hari kiamat, karena iman kepada hari akhir merupakan rukun Iman yang kelima. Hari kiamat merupakan hari berakhirnya seluruh kehidupan di dunia. Tidak ada yang mengetahui kapan terjadinya. Namun, semua hal terkait hari akhir itu dijelaskan dalam Alquran. Hari akhir pasti datang dan dialami oleh semua umat manusia pada zamannya. Allah SWT berfirman mengenai hari akhir kiamat yang tidak ada satu orang pun yang mengetahuinya kecuali Allah SWT. BACA JUGA Sebutan Hari Akhir dalam Alquran, Apa saja? يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ السَّاعَةِ اَيَّانَ مُرْسٰىهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّيْۚ لَا يُجَلِّيْهَا لِوَقْتِهَآ اِلَّا هُوَۘ ثَقُلَتْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ لَا تَأْتِيْكُمْ اِلَّا بَغْتَةً ۗيَسْـَٔلُوْنَكَ كَاَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللّٰهِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ Artinya Mereka menanyakan kepadamu Muhammad tentang Kiamat, “Kapan terjadi?” Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada seorang pun yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. Kiamat itu sangat berat huru-haranya bagi makhluk yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah Muhammad, “Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Kiamat ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” Al-A’raf ayat 197. Foto Freepik Berikut pengertian iman kepada hari akhir beserta dalilnya Pengertian Iman kepada Hari Akhir Iman kepada hari akhir artinya percaya bahwa suatu saat seluruh alam semesta akan hancur dan kehidupan yang kekal akhirat akan menanti. Iman kepada hari akhir mancakup tiga hal pokok yaitu mengimani adanya hari kebangkitan, mengimani adanya hisaab perhitungan dan jazaa’ balasan, serta mengimani tentang surga dan neraka. Termasuk juga keimanan kepada hari akhir adalah mengimani segala peristiwa yang akan terjadi setelah kematian seperti fitnah kubur, adzab kubur, dan nikmat kubur. Setelah hari akhir terjadi, semua makhluk di dunia akan dimintai tanggung jawab atas amal ibadahnya selama hidup di dunia. Allah SWT berfirman, وَنَضَعُ الْمَوَازِيْنَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔاۗ وَاِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ اَتَيْنَا بِهَاۗ وَكَفٰى بِنَا حَاسِبِيْنَ Artinya Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat, maka tidak seorang pun dirugikan walau sedikit; sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya pahala. Dan cukuplah Kami yang membuat perhitungan. Al-Anbiya Ayat 47. Foto Unsplash Proses Terjadinya Kiamat Contoh iman kepada hari akhir dengan berdoa agar selamat di akhirat. Selain itu, juga bertanggung jawab atas setiap perilaku yang dilakukan di dunia. Allah SWT berfirman proses terjadinya hari akhir kiamat dan kondisinya. يَوْمَ نَطْوِى السَّمَاۤءَ كَطَيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِۗ كَمَا بَدَأْنَآ اَوَّلَ خَلْقٍ نُّعِيْدُهٗۗ وَعْدًا عَلَيْنَاۗ اِنَّا كُنَّا فٰعِلِيْنَ Artinya Ingatlah pada hari langit Kami gulung seperti menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya lagi. Suatu janji yang pasti Kami tepati; sungguh, Kami akan melaksanakannya. Al-Anbiya ayat 104 Hikmah beriman kepada hari akhir, adalah manusia bisa benar-benar memaknai tujuan kehidupan di dunia, yakni beribadah kepada Allah SWT. Ilustrasi foto NASA BACA JUGA Setelah 103 Hari, Maher Al Akhras Akhiri Aksi Mogok Makan Karena pada hakikatnya, manusia dan jin diciptakan oleh Allah SWT hanya untuk beribadah kepadaNya. Mengutip keimanan yang benar terhadap hari akhir akan memberikan manfaat yang besar, di antaranya 1. Merasa senang dan bersemangat dalam melakukan kataatan dengan mengharapkan pahalanya kelak di ahri akhir. 2. Merasa takut ketika melakukan kemaksiatan dan tidak suka kembali pada maksiat karena khawatir mendapat siksa di hari akhir. 3. Hiburan bagi orang-orang yang beriman terhadap apa yang tidak mereka dapatkan di dunia dengan mengharapkan kenikmatan dan pahala di akhirat. Wallahu a’lam bishawwab. [] - Iman kepada hari akhir merupakan rukun iman yang kelima yang wajib diyakini oleh umat Islam. Hari akhir atau disebut juga sebagai hari kiamat merupakan hari berakhirnya seluruh kehidupan di dunia. Menurut KBBI, hari kiamat adalah hari kebangkitan sesudah mati orang yang telah meninggal dihidupkan kembali untuk diadili perbuatannya. Hari kiamat disebut juga sebagai akhir zaman. Dilansir dari NU online, iman kepada hari akhir berarti meyakini adanya hari kemudian atau akhirat. Hari akhir merupakan masa yang mana semua makhluk menjadi rusak dan binasa, kemudian semua manusia dibangkitkan dari kuburnya. Kemudian, semua amal manusia dihitung dan ditimbang dihisab. Selanjutnya, manusia diberi ganjaran sesuai dengan amal dan perbuatannya di dunia. Balasan tersebut berupa surga dan neraka. Bagaimana Kondisi Dunia saat Hari Akhir? Allah SWT menggambarkan kondisi hari kiamat dalam Alquran. Antara lain surat Al-Hajj ayat 6 dan 7 yang artinya sebagai berikut Baca Juga Apa yang Dilakukan Binatang di Dunia Saat Hari Kiamat? Ini Penjelasan Ustadz Nur Rohmad Yang sedemikian itu, supaya engkau mengerti bahwa Tuhan Allah itu Tuhan yang benar dan Tuhan itu menghidupkan segala yang telah mati. Lagi Allah itu Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dan sesungguhnya kiamat itu pasti datang, tiada ragu lagi. Tuhan Allah benar-benar akan membangkitkan orang-orang yang ada dalam kubur.” Al-Hajj 6 –7 Kemudian, surat Az-Zumar ayat 68 yang artinya “Sungguh pada hari Qiyamat akan ditiup sangkakala trompet lantas matilah sekalian apa yang ada di langit dan yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian akan ditiup padanya sekali lagi, kemudian mereka sekalian akan bangkit memandang menunggu keputusan.” Az-Zumar 68 Begitu penting untuk meyakini adanya hari akhir. Rasulullah SAW juga mengimbau umatnya untuk melaksanakan rukun iman kelima itu. Nabi juga menjabarkan sikap yang mencerminkan Iman kepada hari akhir. Seperti yang tertuang dalam hadis berikut ini. Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau diam, Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia menghormati tetangganya dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya”. Baca Juga Ingin Mati Lebih Dulu dari Erina Gudono, Kaesang Pangarep Minta Makamnya Berbentuk Lego Hikmah Iman Kepada Hari Akhir

sebutkan dimensi yang terkait dengan keimanan hari akhir