Model penulisan Al-Qur’an yang kemudian dikenal sebagai ilmu ar-rasm; 13 Lal. Ulumul Qur’an.., h. 6 al-Utsmani (ilmu rasm al-Qur’an) yang disinyalir oleh sebagian ulama sebagai dasar atau tonggak awal munculnya Ulumul Qur’an. Lalu pada masa khalifah Ali bin Abi Thalib, lahn (kerancuan) dalam. bahasa dan berbahasa Arab semakin parah. Teknik Kodifikasi Al-Qur’an di Masa Rasulullah SAW. Ilustrasi: Jam’ul Al-Qur’an atau kodifikasi Al-Qur’an dalam kajian ulumul quran merujuk dua pengertian, satu pada hafalan di luar kepala dan ingatan, dan kedua pada penulisan Al-Qur’an huruf demi huruf, kata demi kata, ayat demi ayat, dan surat ke surat. Istilah kodifikasi Al-Qur Ada yang menilai rasm al-Qur’an adalah tauqifiy dan ada yang menilai bukan tauqifiy tapi hanya istilah yang disetujui oleh Usman dalam menetapkan pola penulisan al- Qur’an. Berdasarkan argumen yang dikemukakan dapat disimpulkan bahwa rasm Usman bukan tauqify namun hanya sitilah yang disepakati oleh Usman yang tidak wajib mengikuti pola Mengenal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Al-Qur’an. Ilmu Al-Qur’an pada dasarnya adalah kumpulan dari banyak ilmu yang membahas segala sesuatu tentang Al-Quran, mulai dari pengertian terkait Al-Qur’an, pengertian terkait wahyu, sejarah turunnya Al-Qur’an hingga bagaimana dituliskan dan dikumpulan serta distandarisasi. Makalah yang kami buat untuk membahas tentang pengertian Rasm Al-Qur’an, dan tentang pendapat rasmul qur’an serta kaitannya dengan qiaraah. Untuk lebih jelasnya pada bab selanjutnya akan dibahas secara terperinci. n4vv. 75% found this document useful 4 votes6K views6 pagesDescriptionMakalah tentang Rasm Al Quran, Mata Kuliah Ulumul Quran, FIAI Universitas Islam IndragiriOriginal TitleMakalah Ulumul Qur'an Rasm Al Qur'anCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?75% found this document useful 4 votes6K views6 pagesMakalah Ulumul Qur'an Rasm Al Qur'anOriginal TitleMakalah Ulumul Qur'an Rasm Al Qur'anDescriptionMakalah tentang Rasm Al Quran, Mata Kuliah Ulumul Quran, FIAI Universitas Islam IndragiriFull description Related PapersPendahuluan Pada prinsipnya, proses kodifikasi Al-Qur"an berbeda dengan kanonisasi Alkitab, yang perbedaan tersebut tidak saja menyangkut tentang kepenulisannya, melainkan tentang metode yang digunakannya pula. Proses kepenulisan Al-Qur"an telah disaksikan dan disetujui secara serempak oleh para sahabat Nabi Muhammad saw, namun hal demikian, tidak terjadi dan dialami oleh fi ulumil qur'ans Rasmul Quran is one part of the Qu'ran disciplines in which there learn about the writing of manuscripts of the Qur'an is done in a special way, both in the writing-pronunciation pronunciation and letter forms are used. Rasmul Qur'an also known as Ottoman Rasm. Koran Ottoman writing is writing attributed to Uthman ra. Khalifah to III. The term appears after the completion of the copy of the Koran made by a team formed by Ustman in 25H. By the Ulama way of writing is usually termed the "Rasmul Ottoman". Which is then attributed to the Commander of the Faithful Ustman ra. Scholars disagree on this writing, among them there were found the article to be taufiqi direct provision of the Prophet, they are based on a history which states that the Prophet explained to one kuttab scribe revelation that Mu'awiya on the procedure for the writing of revelation , Among scholars cling to this opinion is Ibn al-Mubarak in his book "al-Ibriz" which narrates the words of his teacher 'Abdul' Aziz al-Dibagh ", that writing contained in Ottoman Rasm all have a stake, like it is known that al-The Qur'an is a miracle so did his pun awamnya seseorang muslim/muslimat, niscaya ia tahu dan memang harus tahu bahwa sumber utama dan pertama ajaran agama yang dianutnya Islam ialah al-Qur’an al-Karim. Baru kemudian diikuti dengan al-Hadis/al-Sunnah sebagai sumber penting kedua agama Islam. Beberapa hari menjelang kematiannya, Nabi Muhammad Saw berwasiat kepada umatnya supaya berpegang teguh dengan kedua sumber ajaran Islam tersebut al-Qur’an dan al Sunnah. Hal ini terungkap dalam sabdanya تَرَكْتُ فِيْكُمْ اَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا إِنْ تُمْسِكْتُمْ بِهِمَا كِتَاب اللهِ وَسُنَّة نَبِيِّهِ رواه مالك Artinya Aku tinggalkan di tengah-tengah kalian umat Islam dua hal. Kalian tidak akan pernah sesat selama berpegang teguh dengan keduanya yakni Kitabullah al-Qur’an dan Sunnah Rasul-Nya al-hadist. HR. Imam Malik. Ilmu tafsir bisa mendorong kita untuk mengetahui ilmu-ilmu al-Qur’an sedikit mendalam, serta mendorong kita untuk mengetahui hal-hal yang menunjang pemahaman al-Qur’an yang mulia ini, berupa usaha maksimal, kesungguhan yang optimal pembahasan mendalam. Kesemuanya itu harus dicurahkan dalam rangka studi al-Qur’an yang mulia. Betapa usaha para guru besar ternama dan Ulama yang terkenal, dimana mereka telah menghabiskan usia demi terjaminnya permikiran atas wahyu murni sebagai pedoman/undang-undang yang berharga, sejak awal diturunkannya al-Qur’an sampai saat ini. Mereka pulang ke rahmatullah dengan meninggalkan kekayaan ilmu pengetahuan yang melimpah ruah untuk kita, yang sumbernya tak akan kering dan mutiaranya yang tak akan habis disepanjang masa. Namun, sekalipun dengan penuh kesungguhan telah mereka curahkan dari dahulu hingga sekarang, sungguh al-Qur’an tetap merupakan lautan yang dalam dimana memerlukan penyelam yang terjun ke dalamnya untuk dapat mengambil mutiara dan permata dari aql quran hadis tidak akan membuatmu rugi, maka perbanyaklah waawasan keilmuan, dari mana pun sumber belajarnya, karena al quran adalah Kalamullah yang tidak ada khilafiyah di dalamnya, perbedaan tafsir semakin menggambarkan betapa terbatasnya pengentahuna manusia sebagai makhluk Fana ... Begitu pun dengan Hadis ... mari kita jaga akhlak kita dalam menerima sumber ilmu sbg wawasan masa depan anak-anak kita ... aamiin yaa Robbal aalamiinPenulisan Al-Qur'an dengan aturan rasm Al-Qur'an sahabat sejuta warna kali in admin postingkan materi ulumul quran mengenai rasm al quran atau rasmil quran silahkan simak dibawah iniRasm Al-Qur’an Pengertian Rasm Al-Qur’an terdiri dari dua kata rasm dan Al-Qur’an. Rasm berasal dari kata rasama-yarsamu yang artinya menggambar atau melukis. Istilah rasm dalam ulumul Quran diartikan sebagai pola penulisan yang digunakan oleh Usman Bin Affan dan sahabat-sahabatnya ketika menulis dan membukukan Al-Qur’an. Menurut kamaluddin Marzuki dalam Siti Chodijah 201345 ilmu Rasmul Al-Qur’an yaitu ilmu yang mempelajari tentang penulisan mushaf Al-Qur’an yang dilakukan dengan cara khusus, baik dalam penulisan lafal-lafalnya maupun bentuk-bentuk huruf yang digunakannya. Rasm dapat dibagi kedalam 3 macam 1. Rasm Imla, yaitu pola goresan atau penulisan yang digunakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan bahasa. 2. Rasm Arudli, yaitu pola goresan atau penulisan yang digunakan untuk menulis syair dan semisalnya yang umumnya sesuai dengan bunyi yang diucapkan. 3. Rasm Al-Qur’an, yaitu pola goresan atau penulisan yang digunakan untuk menuliskan ayat-ayat Al-Qur’an. Dalam istilah al-Shibaghi 1990125, istilah lain yang digunakan untuk rasm Al-Qur’an adalah al-Imla’i al-Utsmani, tetapi pola penulisan Al-Qur’an lebih dikenal dengan rasm Utsmani. Ulama Tentang Rasm Utsmani Pada masa khalifah Utsman bin Affan umat islam telah tersebar ke berbagai penjuru dunia sehingga pemeluk agama islam bukan hanya orang-orang arab saja. Kemudian, seorang sahabat bernama Khuzaifah mengajukan kepada khalifah Utsman bin Affan untuk menulis mushaf yang dapat diterima oleh semua pihak seluruh umat muslim. Maka dibentuklah tim khusus untuk menulis mushaf al-Qur’an sebagai yang diharapkan. Tim itu diketuai oleh Zaid bin Tsabit dan para anggotanya, Abdullah bin Zubair, Abdul Rohman bin Harits bin Hisyam dan Asy’at. Mereka menulis al-Qur’an dengan berpedoman pada mushaf yang terdapat pada Khafsoh serta hafalan para sahabat. Dalam bukunya al-Shibaghi 1990132-136 perbedaan tersebut dapat dibagi dalam tiga pendapat. 1. Pendapat pertama. Rasm Al-Qur’an bersifat tauqifi dam wajib diikuti oleh siapa saja yang menulis Al-Quran, semisal yang dikemukakan oleh Ahmad ibn Hanbal. Pendapat ini merujuk kepada QS. Yunus 64, Allah SWT berfirman, “ ... Tidak ada perubahan bagi kalimat – kalimat Allah. Yang demikian itu adalalah kemenangan yang besar.” 2. Pendapat kedua. Rasm Al-Qur’an tidak bersifat tauqifi tetapi merupakan kesepakatan cara penulisan yang disetujui utsman, disepakati para sahabat, dan diterima ummat, tetapi wajib diikuti dan ditaati oleh siapa saja yang menulis Al-Qur’an, semisal yang dikemukakan abu bakar al-baqilani. Pendapat ini beralasan a. Ijma sahabat. Diperkirakan bahwa penulisan ini disepakati sekitar 12 ribu sahabat Syarsyal, tt 224 b. Menyalahi penulisan rasm Al-Qur’an berakibat pada hilangnya sejumlah qira’at mutawatir. 3. Pendapat ketiga. Rasm Al-qur’an tidak bersifat tauqifi dan tidak ada halangan untuk menyalahinya tatkala suatu generasi sepakat untuk menggunakan cara tertentu yang berlainan dengan rasm Al-Qur’an utsmani , semisal yang dikemukakan al-izz ibn abd-salam. Kaidah-kaidah Rasm al-Qur’an Sebaiamna dikemukakan diatas, bahwa ras, terbagi kedalam tiga macam, maka masing-masing rasm memiliki perbedaan antara satu dengan yang lainnya adapun untuk rasm al-Qur’an beberapa perbedaan dapat ditelusuri melalui rasm al-Qur’an, dalam bukunya al-shuyuti 2008 744-752, kaidah-kaidah tersebut dibagi kedalam tujuh kaidah sebagai berikut 1. Adanya penambahan huruf Adanya penambahan huruf dibagi kedalam tiga macam yaitu alif, wau, dan ya. Contohnya penambahan alif terdapat pada firman Allah Al-Baqarah 259 “...maka Allah mamtikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali...” Penambahan wau terdapat pada Firman Allah Al-Baqarah 16 “mereka itulah olah membeli kesestan dengan petunjuk...” Penambahan ya terdapat pada firman Allah Al- Dzariat 47 “Dan langit itu kami bangun dengan tangan kekuasaan kami” 2. Adanya pengurangan atau peniadaaan huruf Adanya pengurangn huruf dibagi mejadi empat bagian yaitu ; alif, waw, ya dan lam. Contoh pengurangan atau peniadaan alif terdapat pada fiman Allah Al-Fatihah 1 “Dengan menyebut nama Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang.” Pengurangan atau peniadaan waw terdapat pada firman Allah At-Taubah 19 “...mereka tidak sama di sisi Allah; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang dzalim.” Pengurangan atau peniadaan ya terdapat pada firman Allah Al-Baqarah 173 “barang siapa dalam keadaan terpaksa memakannya sedang ia tidak menginginkannya dan tidak pula melampaui batas maka tidak ada dosa baginya.” Pengurangan atau peniadaan lam terdapat pada firman Allah Al-Baqarah 17 “ Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api...” 3. Adanya penggantian huruf Adanya penggatian huruf dibagi menjadi 4, yaitu a. penggatian Alif dengan Wau pada firman Allah Al-Baqarah 43 “Dan dirikanlah, tunaikanlah dan ruku’ lah beserta dengan orang-orang yang ruku’.” b. Penggantian Alif dengan Ya. Seperti dalam firman Allah Swt dalam Al-Baqarah 28 “Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu...” c. Penggantian Nun taukiddengan Alif. Seperti firman Allah Swt dalam Al-Alaq 15 “Ketahuilah,sungguh jika ia tidak berhenti berbuat demikian niscaya Kami akan tarik ubun-ubunnya...” d. Penggantian Ta Marbuthah dengan Ta Ta’nits. Seperti firman Allah Swt dalam Ali Imran 35 “Ingatlah, ketika istri Imran berkata Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat...” 4. Adanya penggabungan kata. Seperti firman Allah Swt dalam Al-Qiyamah 3, “Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan kembali tulang belulangnya?” 5. Adanya pemisahan kata. Seperti firman Allah Swt dalam Luqman 30, “Demikianlah, karena sesungguhnya Allah, Dia-lah yang hak dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah itulah yang batil...” 6. Penulisan hamzah. Seperti firman Allah Swt dalam Al-Nahl 43, “...Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.” 7. Penulisan kata yang bisa dibaca dengan dua bacaan. Seperti firman Allah Swt dalam Al-Baqarah 9 “Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman...” Rasm Al-Qur’an Istilah Rasm Utsmani lahir bersama dengan lahirnya mushaf Utsman. Mushaf yang ditulis oleh “panitia empat” yang terdiri dari Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Zubair, Said bin Al-Alsh dan Abd al-Rahman bin al-Harits. Cara-cara penulisan yang ditetapkan ke berbagai pelosok dunia islam. Bahkan al-Qur’an yang diterbitkan secara resmi oleh Republik Islam Iran yang bermadzhab Syi’ah pun menggunakan mushaf ini. Popularitas mushaf Utsmani sampai pada tingkat melahirkan suatu keyakinan bahwa tata cara menulis mushaf ini sebagai tauqifiy yang bukan produk budaya manusia, melainkan sesuatu yang ditetapkan berdasarkan wahyu Allah yang Nabi pun tak punya otoritas untuk menyayangkannya. Rasm Al-Qur’an dalam Memahami Al-Qur’an Menulis al-Qur’an dengan mengikuti kaidah rasm al-Qur’an Utsmani berperan penting dalam memahami al-Qur’an. Karena rasm al-Qur’an dimungkinkan melahirkan berbagai pemahaman tertentu, yang didasarkan pada dua alasan 1. Penulisan kata yang tidak seperti biasanya, umumnya terjadi pada kata-kata khusus yang mendiskusikan sesuatu yang khusus ini bisa dimungkinkan penambahan huruf bisa berarti penambahan makna dan penekanannya, pengurangan huruf bisa berarti penyusutan makna dan penenkanannya, dan demikian juga dengan penggantian huruf, penggabungan dan pemisahan kata, penulisan hamzah, dan penulisan kata yang bisa dibaca dengna dua bacaan. 2. Penulisan kata yang tidak seperti biasanya, yang berarti keharusan ,mengikuti rasm karena dalam penulisan tersebut terdapat rahasia qira’at yang berbeda yang tertampung dalam satu kotak. Sebagian ulama membedakan kata bismillah dengan billah. Adanya kata ism dalam bismillah adalah pembeda, bahwa yang dimaksud adalah keinginan untuk menambahkan berkah dari Allah SWT. Sedangkan kata billah menjadikan kata tersebut bisa dipahami dua sebagai sumpah dan bisa juga sebagai keinginan untuk mendapatkan berkah. al-Shabuni dalam Heri Khoeruddin 2016107. Demikianlah yang saya bagikan mengenai rasm quran semoga bermanfaat. Uploaded byRIZKY FAREZA APRILIANSYAH 0% found this document useful 0 votes2 views8 pagesOriginal TitleMAKALAH RASM QURANCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes2 views8 pagesMakalah Rasm QuranOriginal TitleMAKALAH RASM QURANUploaded byRIZKY FAREZA APRILIANSYAH Full descriptionJump to Page You are on page 1of 8Search inside document You're Reading a Free Preview Pages 5 to 7 are not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Related PapersPenulisan Al-Qur'an dengan aturan rasm Al-Qur'anBetapa pun awamnya seseorang muslim/muslimat, niscaya ia tahu dan memang harus tahu bahwa sumber utama dan pertama ajaran agama yang dianutnya Islam ialah al-Qur’an al-Karim. Baru kemudian diikuti dengan al-Hadis/al-Sunnah sebagai sumber penting kedua agama Islam. Beberapa hari menjelang kematiannya, Nabi Muhammad Saw berwasiat kepada umatnya supaya berpegang teguh dengan kedua sumber ajaran Islam tersebut al-Qur’an dan al Sunnah. Hal ini terungkap dalam sabdanya تَرَكْتُ فِيْكُمْ اَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا إِنْ تُمْسِكْتُمْ بِهِمَا كِتَاب اللهِ وَسُنَّة نَبِيِّهِ رواه مالك Artinya Aku tinggalkan di tengah-tengah kalian umat Islam dua hal. Kalian tidak akan pernah sesat selama berpegang teguh dengan keduanya yakni Kitabullah al-Qur’an dan Sunnah Rasul-Nya al-hadist. HR. Imam Malik. Ilmu tafsir bisa mendorong kita untuk mengetahui ilmu-ilmu al-Qur’an sedikit mendalam, serta mendorong kita untuk mengetahui hal-hal yang menunjang pemahaman al-Qur’an yang mulia ini, berupa usaha maksimal, kesungguhan yang optimal pembahasan mendalam. Kesemuanya itu harus dicurahkan dalam rangka studi al-Qur’an yang mulia. Betapa usaha para guru besar ternama dan Ulama yang terkenal, dimana mereka telah menghabiskan usia demi terjaminnya permikiran atas wahyu murni sebagai pedoman/undang-undang yang berharga, sejak awal diturunkannya al-Qur’an sampai saat ini. Mereka pulang ke rahmatullah dengan meninggalkan kekayaan ilmu pengetahuan yang melimpah ruah untuk kita, yang sumbernya tak akan kering dan mutiaranya yang tak akan habis disepanjang masa. Namun, sekalipun dengan penuh kesungguhan telah mereka curahkan dari dahulu hingga sekarang, sungguh al-Qur’an tetap merupakan lautan yang dalam dimana memerlukan penyelam yang terjun ke dalamnya untuk dapat mengambil mutiara dan permata dari al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah, selain sebagai pedoman kehidupan umat islam didalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan manusia dalam ber-agama seperti kaitannya dengan akidah, syariat, muamalah, kisah-kisah Nabi terdahulu dll. Tidak dapat dipungkiri kebenaran al-Qur'an adalah mutlak fii kulli zaman wal makan. Dalam perjalanannya bentuk al-Qur'an yang kita liat sekarang ini adalah hasil kerja keras para ulama terdahulu khususnya para Khulafaur Rasyidin. Khalifah yang menonjol dalam perbaikan mushaf al-Qur'an adalah khalifah ke-3 yaitu Utsman bin Affan. Penyempurnaan bentuk tulisan al-Qur'an tujuannya tidak lain untuk menyatukan umat Islam dalam satu seragam, yaitu satu bentuk tulisan mushaf al-Qur'an yaitu Rasm Utsmani yang digunakan sampai sekarang ini. Rasm Utsmani adalah tata cara dalam penulisan al-Qur'an yang terdiri dari 4 orang panitia Zaid ibn Tsabit, Abdulllah ibn az-Zubair, Sa'id ibn al-Ash, dan Abdurrahman ibn Harits dalam masa Khalifah Utsman bin Affan. Banyak ragam pendapat ulama tentang penulisan al-Qur'an terhadap Rasm Utsmani, mereka beralasan dengan diperkuat dalil masing-masing. Tetapi satu hal yang perlu kita garisbawahi, Rasm Utsmani telah memberikan dampak yang positif bagi umat Islam, diantaranya menyatukan umat Islam dalam satu penulisan al-Qur'an sehingga umat Islam lebih mudah membacanya. Dalam Rasm Utsmani terdapat aturan-aturan yang telah ditetapkan, aturan tersebut digunakan dalam penulisan al-Qur'an dengan Rasm Utsmani dan digunakan sampai sekarang ini, aturan tersebut antara lain hadzf, ziyadah, badal dll. Kata Kunci Rasm Utsmani, Sejarah dan Urgensi Rasm Utsmani, Pengaruh Rasm Utsmani Terhadap Umat aql quran hadis tidak akan membuatmu rugi, maka perbanyaklah waawasan keilmuan, dari mana pun sumber belajarnya, karena al quran adalah Kalamullah yang tidak ada khilafiyah di dalamnya, perbedaan tafsir semakin menggambarkan betapa terbatasnya pengentahuna manusia sebagai makhluk Fana ... Begitu pun dengan Hadis ... mari kita jaga akhlak kita dalam menerima sumber ilmu sbg wawasan masa depan anak-anak kita ... aamiin yaa Robbal aalamiins Rasmul Quran is one part of the Qu'ran disciplines in which there learn about the writing of manuscripts of the Qur'an is done in a special way, both in the writing-pronunciation pronunciation and letter forms are used. Rasmul Qur'an also known as Ottoman Rasm. Koran Ottoman writing is writing attributed to Uthman ra. Khalifah to III. The term appears after the completion of the copy of the Koran made by a team formed by Ustman in 25H. By the Ulama way of writing is usually termed the "Rasmul Ottoman". Which is then attributed to the Commander of the Faithful Ustman ra. Scholars disagree on this writing, among them there were found the article to be taufiqi direct provision of the Prophet, they are based on a history which states that the Prophet explained to one kuttab scribe revelation that Mu'awiya on the procedure for the writing of revelation , Among scholars cling to this opinion is Ibn al-Mubarak in his book "al-Ibriz" which narrates the words of his teacher 'Abdul' Aziz al-Dibagh ", that writing contained in Ottoman Rasm all have a stake, like it is known that al-The Qur'an is a miracle so did his merupakan kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai penutup kenabian dan penyempurna kitab-kitab agama samawi yang diturunkan sebelumnya. Posisinya sangat fundamental dalam kehidupan seorang muslim karena seluruh doktrin ke-Islaman yang diajarkan berasal darinya dan kepercayaan penuh kepadanya merupakan salah satu syarat keimanan. Karena itu jaminan atas orisinalitas dan validitas Al-Qur’an merupakan suatu keniscayaan. Dengan sebab itulah umat Islam sejak era pertama kemunculannya hingga periode modern ini berupaya untuk menjaga teks Al-Qur’an dari segala bentuk perubahan dengan cara tulisan Al-Hifdzu fi As-Shutuur dan hafalan Al-Hifdzu fi As-Shuduur. Dimulai dari masa kenabian dengan menulis dan menghafal Al-Qur’an. Lalu masa khulafaur rasyidin dengan pembukuan, kodifikasi, dan pemberian titik Nuqath Al-I’jam. Lalu pada masa setelahnya lahirlah berbagai disiplin ilmu seperti ilmu qiraat, tajwid, nuqath, rasm, dan lain sebagainya. Yang mana keseluruhannya dapat menjadi pembuktian atas orisinalitas teks dan validitas isinya. Dan pada era modern ini berdirilah lembaga-lembaga pusat studi Al-Qur’an dan penerbitan Al-Qur’an yang juga memberi andil dalam menjaga teks dan isi Al-Qur’an serta menjawab serangan-serangan dari kalangan orientalis terhadap orisinalitas dan validitas Al-Qur’ Pada prinsipnya, proses kodifikasi Al-Qur"an berbeda dengan kanonisasi Alkitab, yang perbedaan tersebut tidak saja menyangkut tentang kepenulisannya, melainkan tentang metode yang digunakannya pula. Proses kepenulisan Al-Qur"an telah disaksikan dan disetujui secara serempak oleh para sahabat Nabi Muhammad saw, namun hal demikian, tidak terjadi dan dialami oleh Alkitab.

makalah rasm al qur an