BABI BAB TENTANG ULAR 1. URAGA SUTTA Kulit Ular Bhikkhu yang membuang semua nafsu manusiawi bagaikan ular yang mengelupaskan kulitnya 1. Bila seorang bhikkhu membuang kemarahan segera setelah kemarahan muncul, seperti penawar racun yang diberikan tepat waktunya untuk melawan racun ular yang masuk ke dalam tubuh, bhikkhu itu terbebas 146Khotbah yang “Diurapi” oleh Roh Kudus (Amos Winarto Oei) Pendahuluan Istilah “diurapi” yang dipakai di sini adalah untuk menggambarkan kuasa Roh Kudus yang nyata melalui khotbah yang KonsepAgama Budha. 1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Uraian Materi Perlu ditekankan bahwa Buddha bukan Tuhan. Konsep ketuhanan dalam agama Buddha berbeda dengan konsep dalam agama Samawi dimana alam semesta diciptakan oleh Tuhan dan tujuan akhir dari hidup manusia adalah kembali ke surga ciptaan PengertianAgama Buddha. Agama Buddha berasal dari anak benua India yang meliputi beragam tradisi, kepercayaan, dan praktik spiritual. Dikaitkan dengan Siddhartha Gautama, yang secara umum dikenal sebagai Sang Buddha (berarti “yang telah sadar”). Menurut tradisi Buddhis, Sang Buddha hidup dan mengajar di bagian timur anak benua India dalam Kitabini ditulis oleh Musa. Kitab ini terbagi atas 27 pasal dan merupakan kitab yang ketiga dari kitab-kitab Perjanjian Lama. Kitab Imamat pada dasarnya adalah kitab peraturan atau kitab hukum-hukum yang diberikan Allah kepada umat-Nya melalui Musa di Sinai. Sehingga jika kita perhatikan isi kitab yang mendominasi adalah peraturan. ijRG2l9. 26 Kelas VII SMP “Kenyataannya memang demikian, oh Bhikkhu, lima Khandha yang lampau atau yang ada sekarang, kasar atau halus, menyenangkan atau tidak menyenangkan, jauh atau dekat, harus diketahui sebagai Khandha kelompok kehidupankegemaran semata-mata. Selanjutnya, engkau harus melakukan perenungan dengan memakai kebijaksanaan, bahwa semua itu bukanlah milikmu’ atau kamu’ atau dirimu’. Siswa Yang Ariya yang mendengar uraian ini, oh Bhikkhu, akan melihatnya dari segi itu. Setelah melihat dengan jelas dari segi itu, ia akan merasa jemu terhadap lima Khandha tersebut. Setelah merasa jemu, ia akan melepaskan nafsu-nafsu keinginan. Setelah melepaskan nafsu-nafsu keinginan batinnya, ia tidak melekat lagi kepada sesuatu. Karena tidak melekat lagi kepada sesuatu, akan timbul Pandangan Terang sehingga ia mengetahui bahwa ia sudah terbebas. Siswa Yang Ariya itu tahu bahwa ia sekarang sudah terbebas dari tumimbal lahir, kehidupan suci telah dilaksanakan dan selesailah tugas yang harus dikerjakan dan tidak ada sesuatu pun yang masih harus dikerjakan untuk memperoleh Penerangan Agung.” Sewaktu kelima bhikkhu tersebut merenungkan khotbah Buddha, mereka semua dapat membersihkan diri mereka dari segala kekotoran batin Asava. Mereka terbebas seluruhnya dari kemelekatan Upadana dan mencapai tingkat kesucian yang tertinggi, yaitu Arahat. Releksi Buddha menjelaskan tentang lima Khandha, yaitu kelompok badan jasmani, perasaan, pencerapan, pikiran dan kesadaran, merupakan sesuatu yang tidak kekal. Badan jasmani setiap saat selalu berubah, misal rambut bertambah panjang. Perasaan selalu berubah, misalnya sebentar senang sebentar sedih. Pencerapan berubah, misal kadang menganggap benar kadang tidak benar. Pikiran selalu berubah, misal sedang memikirkan pelajaran lalu ganti memikirkan sepakbola. Demikian pula kesadaran, kadang kita sadar penuh, kadang kurang sadar terhadap apa yang sedang kita hadapi. Diskusikan dengan teman sambil dirasakan dan berikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari yang dimaksud dengan ketidakkekalan badan jasmani, perasaan, pencerapan, pikiran, dan kesadaran. B. Khotbah Ketiga Khotbah ketiga ini dinamakan Aditta Pariyaya Sutta Sutta tentang semua dalam Keadaan Terbakar yang dapat diringkas sebagai berikut. “Semua dalam keadaan berkobar, o para bhikkhu Apakah, o para bhikkhu, yang terbakar?” “Mata dalam keadaan terbakar. Bentuk dalam keadaan terbakar. Kesadaran mata dalam keadaan terbakar. Sentuhan mata dalam keadaan terbakar. Perasaan yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan atau menyakitkan maupun tidak menyakitkan, timbul dari sentuhan mata dalam keadaan terbakar.” Oleh apakah ia dinyalakan? Aku nyatakan dengan api nafsu keinginan, kebencian, ketidaktahuan, kelahiran, kesakitan, dan keputusasaan ia dinyalakan. Dengan merenungkan itu, o para Bhikkhu, siswa 27 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Ariya yang terpelajar menjadi jijik terhadap mata, bentuk, kesadaran mata, sentuhan mata, perasaan apa pun yang menyenangkan, menyakitkan, tidak menyenangkan maupun tidak menyakitkan, Ia timbul dari sentuhan dengan mata. Ia menjadi muak dengan telinga, suara, hidung, bau, lidah, rasa, badan, sentuhan, pikiran, objek mental, kesadaran batin, sentuhan batin, perasaan apa pun menyenangkan maupun tidak menyenangkan atau menyakitkan maupun tidak menyakitkan. Ia timbul karena sentuhan dengan batin. Dengan muak ia lepaskan, dengan pelepasan ia bebas. Ia memahami bahwa kelahiran telah berakhir, menjalani kehidupan suci, melakukan apa yang harus dilakukan, dan di sana tidak ada keadaan seperti ini lagi.” Ketika Buddha Gotama menyimpulkan khotbah ini, semua bhikkhu menghancurkan semua kekotoran batin dan mencapai tingkat Arahat. Releksi Nafsu keinginan, kebencian, kemarahan, dan keputusasaan meliputi banyak orang. Hal itu dapat menjerumuskan manusia ke jurang kehancuran. Sebagai contoh kita tidak mampu menahan nafsu ingin memiliki barang milik orang lain lalu mencurinya. Apa yang akan terjadi? Berikanlah beberapa contoh dari sejumlah rasa hati dan pikiran yang mungkin dapat menyebabkan kerugian bagi diri kita sendiri. C. Khotbah kepada Yasa Pada masa itu, di Benares tinggal seorang anak muda bernama Yasa, anak seorang pedagang kaya raya. Yasa memiliki tiga buah istana dan hidup dengan penuh kemewahan dikelilingi oleh gadis-gadis cantik yang menyajikan berbagai macam hiburan. Kehidupan yang penuh kesenangan ini berlangsung untuk beberapa lama sampai pada satu malam di musim hujan, Yasa melihat satu pemandangan yang mengubah seluruh jalan hidupnya. 28 Kelas VII SMP Malam itu ia terbangun di tengah malam dan dari sinar lampu di kamarnya, Yasa melihat pelayan- pelayannya sedang tidur dalam berbagai macam sikap yang membuatnya jemu. Ia merasa seperti berada di tempat pekuburan dengan dikelilingi mayat-mayat yang bergelimpangan. Karena tidak tahan lagi melihat keadaan itu, dengan mengucapkan, “Alangkah menakutkan tempat ini Alangkah mengerikan tempat ini”, Yasa memakai sandalnya dan meninggalkan istana dalam keadaan pikiran kalut dan penuh kecemasan. Ia berjalan menuju ke Taman Rusa Isipatana. Waktu itu menjelang pagi hari dan Buddha sedang berjalan-jalan. Sewaktu berpapasan dengan Yasa, Buddha menegur, “Tempat ini tidak menakutkan. Tempat ini tidak mengerikan. Mari duduk di sini, Aku akan mengajarmu.” Mendengar sapaan Buddha, Yasa berpikir, “Kalau begitu baik juga kalau tempat ini tidak menakutkan dan tidak mengerikan.” Yasa membuka sandalnya, menghampiri Buddha, memberi hormat dan kemudian duduk di sisi Buddha. Buddha memberikan uraian yang disebut Anupubbikatha, yaitu uraian mengenai pentingnya berdana, hidup bersusila, tumimbal lahir di surga sebagai akibat dari perbuatan baik, buruknya mengumbar nafsu-nafsu, dan manfaat melepaskan diri dari semua ikatan duniawi. Selanjutnya Buddha memberikan uraian tentang empat Kesunyataan Mulia yang dapat membebaskan manusia dari nafsu-nafsu keinginan. Setelah Buddha selesai memberikan uraian, Yasa memperoleh Mata Dharma sewaktu masih duduk di tempat itu Yasa mencapai tingkat Arahat sewaktu Buddha mengulang uraian tersebut di hadapan ayahnya. Yasa mohon kepada Buddha untuk ditahbiskan menjadi bhikkhu. Buddha mentahbiskannya dengan menggunakan kalimat yang juga digunakan untuk mentahbiskan lima murid-Nya yang pertama, yaitu “Ehi bhikkhu, Dharma telah dibabarkan dengan jelas. Laksanakanlah kehidupan suci.” Perbedaannya bahwa Buddha tidak mengucapkan “Dan singkirkanlah penderitaan” karena Yasa pada waktu itu sudah mencapai tingkat Arahat. Dengan demikian, pada waktu itu sudah ada tujuh orang Arahat Buddha sendiri juga seorang Arahat, tetapi seorang Arahat istimewa karena mencapai Kebebasan dengan daya upaya sendiri. Keesokan harinya dengan diiringi Yasa, Buddha pergi ke istana ayah Yasa dan duduk di tempat yang telah disediakan. Ibu dan istri Yasa keluar dan memberi hormat. Buddha kembali memberikan uraian tentang Anupubbikatha dan mereka berdua pun memperoleh Mata Dharma. Mereka memuji keindahan uraian tersebut dan mohon dapat diterima sebagai Upasika dengan berlindung kepada Buddha, Dharma, dan Sangha untuk seumur hidup. Mereka adalah pengikut-pengikut wanita pertama yang berlindung kepada Tiga Mustika Buddha, Dharma, dan Sangha. Setelah itu, makan siang disiapkan dan kedua wanita itu melayani sendiri Buddha dan Yasa dengan hidangan lezat. Sehabis makan siang, Buddha dan Yasa kembali ke Taman Rusa Isipatana. Di Benares, Yasa mempunyai empat orang sahabat, semuanya anak-anak orang kaya yang bernama Vimala, Subahu, Punnaji, dan Gavampati. Mereka mendengar bahwa Yasa sekarang sudah menjadi bhikkhu. Mereka menganggap bahwa ajaran yang benar-benar sempurnalah yang dapat menggerakkan hati Yasa untuk meninggalkan kehidupannya yang mewah. Oleh karena itu, mereka menemui Bhikkhu Yasa yang kemudian membawa keempat kawannya itu menghadap Buddha. Setelah mendengar khotbah Buddha, mereka semua memperoleh Mata Dharma dan kemudian diterima menjadi bhikkhu. Setelah mendapat penjelasan tambahan, keempat orang ini dalam waktu singkat mencapai tingkat Arahat. Dengan demikian, jumlah Arahat pada waktu itu sebelas orang. Akan tetapi, Bhikkhu Yasa mempunyai banyak teman yang berada di tempat-tempat jauh, semuanya berjumlah 60 orang. Mendengar sahabat mereka menjadi bhikkhu, mereka pun mengambil 29 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti keputusan untuk mengikuti jejak Bhikkhu Yasa. Mereka semua diterima menjadi bhikkhu dan dalam waktu singkat semuanya mencapai tingkat Arahat sehingga pada waktu itu terdapat 60 orang Arahat. Releksi Hidup berhura-hura ternyata tidak memberikan rasa gembira yang kekal, bahkan dapat berakibat membahayakan badan maupun batin. Apalagi hura-hura itu bersinggungan dengan alkohol dan obat-obat terlarang, dapat dipastikan kehancuran yang akan terjadi. Diskusikan dengan temanmu apa yang akan terjadi kalau kamu sebagai siswa tidak belajar dengan baik, tetapi lebih banyak begadang dan bermain yang kurang bermanfaat. D. Enam Puluh Arahat dengan Misinya Kumpulan contoh soal pelajaran Pendidikan Agama Buddha kelas 7 SMP - Soal Pendidikan Agama Buddha Kelas 7 SMP ini terdiri dari 40 soal pilihan ganda, dan 40 soal soal Pendidikan Agama Buddha ini ditujukan bagi para pelajar atau perserta didik untuk membantu proses belajar atau mempersiapkan diri dalam menghadapi tes sekolah seperti ulangan, UTS, UAS, UKK, atau ujian sekolah lainnya. Kumpulan soal ini juga ditujukan bagi para guru atau pendidik dan mahasiswa sebagai sarana referensi atau sebagai contoh pembuatan soal dan digunakan sebaik mungkin untuk menunjang proses PILIHAN GANDA1. Buddha berdiam di kamar batu permata yang diciptakan- Nya dan bermeditasi Abhidhamma pada Minggu ke....a. satub. duac. tigad. empat2. Selama Minggu ketujuh, Buddha bermeditasi dibawah pohon Rajayatana. Pada hari yang ke 50 setelah puasa Buddha ada dua orang pedagang yang mempersembahkan makanan dari beras dan madu, orang tersebut adalah ...a. Sariputra dan Moggalanab. Tapussa dan Bhallikac. Sujata dan Anatapindikhad. Yasa dan Ayahnya3. Selama Minggu pertama, Buddha duduk bermeditasi di bawah pohon Bodhi dan menikmati keadaan yang terbebas sama sekali dari gangguan–gangguan batiniah, sehingga batin-Nya tenang sekali dan penuh kedamaian. Keadaan ini adalah keadaan ...a. jhana b. abhinna c. surgad. nibbana4. Sebagai ungkapan rasa terima kasih dan penghargaan kepada pohon yang telah memberi–Nya tempat untuk berteduh sewaktu berjuang mencapai tingkat Buddha, yang dilakukan oleh Buddha pada Minggu kedua adalah ....a. bermeditasi di bawah pohon bermeditasi di hutan berdiri di dekat pohon Bodhi memandangi tanpa berkedip selama bersujud kepada pohon Bodhi sebagai ungkapan terima kasih selama Untuk menyakinan para dewa–dewa di surga yang masih meragukan apakah benar Beliau telah mencapai penerangan Sempurna yang dilakukan oleh Buddha adalah ....a. menciptakan kamar batu permata yang tembus mengeluarkan sinar aura yang tidak bias dihalangi oleh berjalan mondar – mandir di atas jembatan emas yang berjalan di atas Buddha awalnya tidak berniat mengajarkan ajaranNya karenaa. Ajaran Beliau bersifat ilmu batin Ajaran Beliau sudah umum diketahui orang Sudah banyak orang suci di India zaman Ajaran Beliau sangat sulit dipahami oleh orang yang batinnya Yang mengingatkan Buddha agar tetap mau mengajarkan ajarannya adalaha. Dewa Brahmab. Maha Brahmac. Brahma Viharad. Brahma Sahampati8. Setelah berjanji akan mengajarkan ajarannya Beliau pertama kali akan mengajarkan kepadaa. Udaka Ramaputrab. Udaka Kalamac. Alara Kalamad. Alara Ramaputra9. Khotbah kedua diberikan Buddha kepadaa. Lima pertapab. Yasac. Ayah Yasad. Tapussa dan Ballika10. Setelah kelima pertapa bersedia mendengarkan khotbahNya, Buddha memberikan khotbahnya yang dikenal dengan .....a. Sigalovada Suttab. Manggala suttac. Anattalakhana Suttad. Dhammacakkappavatthana Sutta11. Salah satu kriteria agama Buddha di Indonesia adalah .....a. adanya arahatb. adanya hukum Kesunyataanc. adanya kebenarand. adanya Bodhisatva12. Atthi ajatam abhutam akatam asamkatam adalah bukti bahwa agama Buddha mengakui adanya ....a. Nibbanab. Boddhisatvac. Tuhan Yang Maha Esad. Hukun Karma13. Seorang Boddhisatta mempunyai kesadaran Buddha yang disebut juga .....a. Bodhisatvab. Bodhic. Bodhicittad. Arahat14. Hukum Kebenaran Mulia yang ketiga adalah ....a. Jalan menuju lenyapnya Dukkhab. Lenyapnya Dukkhac. Sebab Dukkhad. Dukkha15. Bagian dari hukum yang menjelaskan tentang adanya kondisi yang tidak kekal, tanpa aku dan tanpa inti disebuat ....a. Hukum karmab. Punarbhavac. Hukum Tilakhanad. Hukum empat Kebenaran Mulia16. Salah satu syarat umat Buddha menjadi samanera adalah . .a. tidak memerlukan izin dari orang tuab. tidak cacat mentalc. boleh tidak memiliki jubahd. boleh memiliki hutang17. Para anggota Bhikkhu sangha disebut juga.....a. Gharavasab. Samanera c. pabbajitad. samaneri18. Sedangkan kelompok umat Buddha perumah tangga disebut juga ...a. Gharavasa b. Samanera c. pabbajitad. samaneri19. Umat Buddha laki – laki yang telah menyatakan dirinya berlindung pada Triratna disebut ....a. Upasaka b. Samanera c. pabbajitad. samaneri20. Sila yang harus dijalankan oleh seorang samanera berjumlah?a. 5 b. 8 c. 10d. 22721. Pancasila Buddhis adalah lima latihan moral yang dilaksanakan oleh....a. Bhikkhub. Samanerac. Samanerid. Upasaka -upasika22. Sila pertama Pancasila Buddhis merupakan kehendak atau tekad untuk menghindari . . . .a. mengonsumsi dagingb. mengambil barang milik orang lainc. menggosip dengan temand. penganiayaan makhluk hidup23. Meningkatnya pecandu narkoba dan obat terlarang merupakanbentuk pelanggaran terhadap sila ke . . . .a. 5 b. 4 c. 3d. 224. Pelanggaran sila pertama pancasila Buddhis dapat dicegah dengan mengembangkan ....a. Samma ajivab. Metta karunac. saccad. sati sampajanna25. Memiliki sikap selalu ingat dan waspada berarti telah memiliki sikap .....a. sati – sampajana b. metta karuana c. saccad. samma ajiva26. Pancadhamma disebut sebagai sila yang ....a. Aktifb. Pasifc. Menengahd. kecil27. Metta – karuna berkaitan dengan sila ke .... Pancasilaa. Satub. Duac. Tigad. empat28. Pencaharian benar disebut juga ....a. Metta- karunab. Santhutic. Samma ajivad. sacca29. Penahanan diriterhadap nafsu keinginan disebut juga ....a. Metta – karunab. Santhutic. Saccad. kamasavara30. Benar dan perbuatan, ucapan dan pikiran disebut ....a. Metta – karunab. Santhutic. Saccad. kamasavara31. Perubahan yang terjadi pada remaja yang paling menonjol dipengaruhi oleh ....a. orang tuab. keluargac. lingkungand. teman32. Agar terhindar dari pergaulan yang salah kita renungkan dan laksanakan sabda Buddha dalam Dhammapada gatha ...a. 328b. 329c. 330d. 33133. Pergaulan bebas dapat melanggar sila pancasila buddhis sila ke .....a. 5b. 4c. 3d. 134. Sutta yang membahas ttg kemerosotan atau keruntuhan spiritual adalah ....a. Karaniyametta Suttab. Parabhava Suttac. Sigalovada Suttad. Dhammacakhapavathana sutta35. Sahabat yang harus kita miliki adalah sahabat baik. Sahabat baik disebut juga ....a. Akalyanamittab. Kalyanamittac. Paramittad. Sad Paramitta36. Karena manusia mahkluk saling membutuhkan satu sama yang lainnya, maka manusia disebut sebagai makhluk ....a. Individub. mandiric. Sociald. berbudaya37. Pengertian pergaulan menurut Kamus bahasa Indonesia adalah ....a. Adanya hubungan antar manusiab. Pergaulan yang berpedoman pada agamac. Hal bergaul dalam hidup bermasyarakatd. Hubungan yang serasi antara teman38. Keadaan yang dimulai dengan adanya kehendak dari seseorang untuk berpantang disebut ....a. Adhita b. Nekhama c. Danad. sila39. Sutta yang berisi wejangan Buddha kepada Sigala terdapat dalam Sutta ....a. Karaniyametta Suttab. Nidhikhandhaka Suttac. Manggal Suttad. Sigalovada Sutta40. Ada empat dorongan yang membuat seseorang melakukan kejahatan antara lain...a. Kebodohanb. Kepandaianc. Kecemasand. KekwatiranKumpulan Contoh Soal Semua Pelajaran SMP/MTs BukaSOAL ESSAYJelaskan arti warna-warna sinar yang terpancar dari tubuh Buddha!Orang yang mempersembahkan bubur susu kepada Pangeran Siddharta sebelum Beliau mencapai Penerangan Sempurna adalahSetelah Bodhisattva Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Sempurna, Beliau menghabiskan waktu menikmati kebahagiaan selama . . . .Sepanjang minggu pertama, Buddha meresapi Kebahagiaan Kebebasan dengan sikap . . .Salah satu yang perlu dihancurkan dalam diri sendiri agar penderitaan dapat dilenyapkan adalahMengapa Buddha ragu-ragu untuk mengajarkan ajarannya?Apa manfaat bagi Tapussa dan Ballika kalau mereka mempersembahkan tepung dan madu kepada Buddha?Mengapa mula-mula lima pertapa teman bertapa Pangeran Sidharta tidak mau menyambut kedatangan Buddha di hutan Uruvela?Jelaskan yang dimaksud dengan lima tentang khotbah ketiga yang diberikan oleh 6 kriteria agama Buddha !Tuliskan unsur–unsur yang ada dalam Paticcasammupada !Apakah Boddhisatva itu ?Kelahiran mahkluk melalui kandungan disebut juga ?Tujuan akhir umat Buddha adalah?Jelaskan tujuan orang menganut suatu agama?Tuliskan syarat – syarat menjadi samanera !Jelaskan tugas-tugas yang harus dilakukan sebagai umat awam terhadap para pabbajita?Sila yang dijalankan oleh Bhikku Theravada ada ..... silaSila yang dijalankan oleh Bhikkuni mahayana ada ..... silaJelaskan manfaat umat Buddha melaksanakan sila kelima dalam kehidupan sehari-hari !Apakah yang termasuk dalam Pancadharma?Bagaimana hubungan Pancadharma dan Pancasila Buddhis?Yang merupakan sila yang bersifat aktif adalah?Menahan diri dari hawa nafsu disebut juga?Apakah yang dimaksud dengan pancadhamma ?Tuliskan yang termasuk pancadhamma !Sati sampajanna artinya?Puas dengan apa yang dimiliki disebut juga?Jelaskan hubungan pancasila dan pancadhamma !Hiri artinya?Ottappa artinya?Pergaulan bebas dalam agama Buddha disebut pelanggaran?Hal – hal apakah yang menyebabkan kemerosotan?Mengapa remaja masa kini ada yang terjejak dalam pergaulan salah ?Apakah yang dimaksud dengan pergaulan Buddhis ?Tuliskan syarat – syarat dari ucapan benar !Apakah permulaan dari batin yang luhur ?Buddha berkhotbah Sigalovada Sutta ketika berada di?Sebutkan makna enam arah yang dipuja oleh Sigalo!Contoh Soal Pelajaran PA Buddha Kelas 7 SMPSumber Buku PA Buddha Kelas 7 SMP Bahan untuk membuat kuah santan adalah A. santan, susu kental manis, daun suji B. santan, daun suji, hunkwe C. Santan, daun pandan, dan garam D. Santa … n, daun pandan, dan gula 1. Anathapindika Menjadi Siswa Buddha Anathapindika adalah penyokong utama Buddha. Anathapindika berasal dari kata ’pinda” yang berarti penderma, dan “anatha” yang berarti kepada yang tidak mampu. Anathapindika merupakan panggilan kehormatan Sudatta, seorang perumah tangga dari Savatthi. Pertemuan pertama Anathapindika dan Buddha terjadi setelah vassa ketiga sejak Buddha mencapai Pencerahan Sempurna. Pada awalnya, Buddha belum menetapkan peraturan apa pun mengenai tempat berdiam bagi para bhikkhu. Para bhikkhu tinggal di mana pun, antara lain di bawah pohon, di bawah bebatuan yang menonjol, di jurang, di gua, di kuburan, dan di ruang terbuka. Ketika Anathapindika melihat cara hidup para bhikkhu, dengan izin dari Buddha, Anathapindika mendirikan 60 buah tempat tinggal bagi para bhikkhu. Tempat itu digunakan untuk penyebaran Dharma dan sebagi pusat pelatihan bagi Sangha. Buddha membimbing Anathapindika dengan menjelaskan Empat Kebenaran Mulia. Dengan itu, mata kebenaran yang tanpa noda, bersih dari debu dhammacakkhu terbuka bagi Anathapindika “Apa pun yang memiliki sifat alami timbul, semua juga memiliki sifat alami tenggelam.“ Akhirnya, Anathapindika memahami kebenaran Dharma, mengatasi semua keraguan, dan tanpa goyah; mantap dalam pikiran, ia sekarang mandiri dalam Ajaran Sang Guru. Ia telah merealisasi jalan dan buah pemasuk-arus sotapatti. Sumber Gambar Anathapindika membeli taman milik Pangeran Jeta dengan menutupi luas tanah menggunakan koin emas. Ayo, Mengamati! Tahukah kamu, peristiwa apakah yang terjadi seperti pada Gambar Ayo, Mengamati! Amati Gambar Tahukah kamu, siapakah Anathapindika itu? Bagaimana ia bertemu dengan Buddha? Bagaimana peran dia terhadap agama Buddha? Sumber Anathapindika meminta izin kepada Buddha untuk membangun sebuah vihara. Akhirnya ditemukan lokasi perbukitan yang mengelilingi kota. Tempat itu adalah Hutan Jeta, milik Pangeran Jeta, putra Raja Pasenadi. Anathapindika membeli taman itu seharga delapan belas juta koin emas dengan cara menutupi tanah yang dibeli. Vihara Jetavana yang dipersembahkan oleh Anathapindika adalah sebuah tempat tinggal yang dipuji oleh Buddha sebagai hadiah utama untuk Sangha. Anathapindika menghabiskan biaya sebesar lima puluh empat juta koin emas untuk membangun Vihara Jetavana yang dipersembahkan untuk Sangha. Oleh karena itu, Buddha menyatakan bahwa Anathapindika sebagai penyokong utama Sangha. Setelah membangun Vihara Jetavana, Anathapindika terus tekun menyokong Sangha. Ia menyediakan segala keperluan Sangha. Setiap pagi ia mengirim nasi susu, dan setiap malam ia menyediakan semua keperluan jubah, mangkuk pindapata, dan obat-obatan. Semua perbaikan dan perawatan di Jetavana dilakukan oleh pelayannya. Beberapa ratus bhikkhu datang setiap hari ke rumahnya yang merupakan bangunan bertingkat tujuh, untuk menerima santap siang. Setiap hari saat santap siang, rumahnya penuh dengan jubah kuning dan suasana suci. Para perumah-tangga yang penuh pengabdian di kota, seperti Anathapindika dan Visakha, menyambut para bhikkhu dan menganggap mereka sebagai teman spiritual yang hidup demi kesejahteraan dan manfaat semua makhluk. Buddha mengucapkan sebuah syair kepada raja untuk diingat Sebuah masakan mungkin tawar atau lezat, Makanan mungkin sedikit atau banyak, Namun, bila diberikan oleh tangan yang bersahabat, Maka menjadi santapan yang nikmat. Jataka. 346 Sumber Gambar Anathapindika mengundang Buddha dan para bhikkhu ke rumahnya. Ayo, Mengamati! Tahukah kamu siapa Anathapindika? Apa perannya dalam mendukung Buddha? Teladan apa yang dapat kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari? Ketika mendengar khotbah dari Buddha, ia langsung mencapai tingkat kesucian kedua, yakni Sakadagami. Ia tidak menikah. Ketika melihat kebahagiaan kedua kakaknya, ia menjadi sedih dan kesepian sehingga membuat ia menjadi makin kurus, tidak mau makan apa pun. Akhirnya, Sumana meninggal karena kelaparan dan terlahir kembali di surga Tusita. Ayo, kumpulkan data tentang anggota keluarga Anathapindika, lalu tuliskan ke dalam kolom-kolom sebagai berikut! 3. Anathapindika Wafat Wafatnya Anathapindika dijelaskan dalam Anathapindikovada Sutta, Nasihat kepada Anathapindika MN 143. Anathapindika jatuh sakit untuk ketiga kalinya dengan rasa sakit yang amat memburuk. Sekali lagi ia memohon bantuan Ananda dan Sariputta. Ketika Sariputta melihatnya, ia tahu bahwa Anathapindika sudah mendekati ajalnya dan memberi uraian Dharma. Ketika mendengarkan khotbah dari Sariputta, air mata bercucuran dari mata Anathapindika. Ananda mendekatinya dengan kasih-sayang dan bertanya apakah ia sedang sedih. Namun Anathapindika menjawab “Aku tidak bersedih, wahai Ananda yang mulia. Aku telah lama melayani Buddha dan para bhikkhu yang sempurna dalam pencapaian spiritual, namun belum pernah kudengar khotbah yang begitu mendalam.” Anathapindika Punnalakkhana Subhada Besar P Subhada Kecil P Sumana P Kala L Ayo, Mengeksplorasi 2. Silsilah Keluarga Anathapindika Anathapindika menikah dengan Punnalakkhana. Punnalakkhana berarti “seorang dengan tanda kebajikan”. Anathapindika memiliki empat orang anak, tiga putri dan seorang putra. Dua putrinya, Subhadda Besar dan Subhadda Kecil. Mereka mendalami ajaran Buddha seperti ayahnya dan mencapai kesucian Sotapanna. Namun, putrinya yang termuda, Sumana, bahkan melampaui semua orang di rumah dengan kebijaksanaannya yang mendalam. Setelah menasihati Anathapindika dengan cara demikian, Sariputta dan Ananda pergi. Tak lama kemudian, Anathapindika meninggal dan terlahir di surga Tusita. Putri termudanya telah meninggal terlebih dahulu. Namun, karena begitu besar pengabdiannya kepada Buddha dan Sangha, ia muncul di Vihara Jetavana sebagai dewa muda, yang memenuhi seluruh daerah itu dengan cahaya surgawi. Saat itu juga, Ananda berkata “Bhante, dewa muda itu pastilah Anathapindika. Karena Anathapindika si perumah tangga memiliki kepercayaan penuh terhadap Sariputta.” Buddha membenarkan Ananda bahwa dewa muda itu dulunya memang Anathapindika” SN 220; MN 143. Tugasku Setelah kamu memperlajari kisah teladan Anathapindika, temukan nilai-nilai luhur darinya yang dapat kamu teladani dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari! 1. Buatlah rangkuman kisah kehidupan Anathapindika! 2. Bacakan di depan kelas! 3. Simpan ke dalam dokumen portotofolio yang kamu miliki! Portofolio Tugas 1. Mengapa Anathapindika merupakan salah satu penyokong Buddha? 2. Bagaimana peran Anathapindika dalam menyokong Buddha? 3. Jelaskan tentang keluarga Anathapindika! 4. Anathapindika jatuh sakit untuk ketiga kalinya. Mengapa ia memohon bantuan Ananda dan Sariputta? 5. Bagaimana proses pencapaian kesucian Anathapindika? Ayo, Uji Kompetensi Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Agama keyakinan, keimanan boleh berbeda-beda. Namun, pada dasarnya semua agama mengajarkan kebajikan dan perdamaian. Hidup sederhana dan selalu berpikir mulia pun menjadi tujuan hidup manusia. Ikhtiar menjalankan kehidupan bermakna dan bermanfaat bagi agamanya juga keyakinan orang lain pun terus disebarluskan oleh para pemuka agamanya. Hingga akhir hayatnya pula ajaran kebajikan itu terus dipelajari, dihayati dan diperaktikan dalam kehidupan sehari-hari. Ibarat Muhammad SAW menjelang tutup usianya masih memberikan ajaran kebajikan dan melarang Haji Wada Khotbat Terakhir menutup risalah perjuangan sekaligus penegakan Keesaan Tuhan berakhir. Dalam kehidupan Sang Buddha, perilaku yang hampir sama juga terjadi. Khotbah Terakhir Hyang Buddha di Hutan Sala milik Suku Malla, di antara Pohon Sala besar di dekat Kusinara, terangkum dalam naskah Yunus H dengan memuat 16 pesan, diantaranya Jadilah perlindungan bagi dirimu sendiri. Janganlah menyandarkan nasibmu pada makhluk lain. Jadilah pelita bagi dirimu sendiri. Memegang teguh Dharma sebagai pelita dan perlindungan. Jangan mencari perlindungan lain. Pasal 1 Sang Buddha membabarkan Dharma 45 tahun lamanya. Selalu hadir pada setiap saat, tanpa mengenal letih dan lelah. Dengan pancaran penuh cinta kasih dan welas asih secara terus berjalan kali melalui tiupan angin dan debu ke seluruh pelosok negeri. Jelang Hari Raya Waisak 2553 BE/20009 yang jatuh pada tanggal 9 Mei 2009. Sejatinya, khotbah terakhir kita renungkan sekaligus sebarluaskan pesan suci ini. Semoga. [Ibn Ghifarie]IBN GHIFARIE, Pegiat Studi Agama-agama dan Pemerhati Kebebasan Beragama Lihat Filsafat Selengkapnya

jelaskan tentang khotbah ketiga yang diberikan oleh buddha